Saturday, November 9, 2013

Arus Zaman Edan



ARUS  ZAMAN  EDAN

            Pada  zaman  dahulu, Kidir  Guru  Musa,  member  peringatan  kepada  manusia.Pada  hari  tertentu, katanya, semua  air  di dunia  yang  tidak  disimpan  secara  khusus  akan  lenyap. Sebagai  gantinya  akan  ada  air  baru, yang  mengubah  manusia  menjadi  gila.
            Hanya  seorang  yang  menangkap  makna  peringatan  itu. Ia  mengumpulkan  air  dan  menyimpannya  ditempat  yang  aman.
            Ditunggunya  saat  yang  disebut-sebut  itu.
            Pada  hari  yang  dipastikan  itu,  sungai-sungai  berhenti  mengalir, sumur-sumur  mengering. Melihat  kejadian  itu , orang  yang  menangkap  makna  peringatan  itupun  pergi  ketempat  penyimpanan  dan  meminum  airnya.
            Ketika  dari  tempat  persembunyiannya  itu  iya  menyaksikan  air  terjun  kembali  memuntahkan  air, orang  itupun  menggabungkan  dirinya  kembali  dengan  orang-orang  lain. Ternyata  mereka  itu  kini  berpikir  dan  berbicara  dengan  cara  sama  sekali  lain  dari  sebelumnya; mereka  tidak  ingat  lagi  apa  yang  pernah  terjadi, juga  tidak  ingat  sama  sekali  bahwa  pernah  mendapat  peringatan.
            Ketika  orang  itu  mencoba  berbicara  dengan  mereka,  ia  menyadari  bahwa  ternyata  mereka  telah  menganggapnya  gila. Terhadapnya, mereka  menunjukan  rasa  benci  atau  kasihan, bukan  pengertian.
            Mula-mula  orang  itu  tidak  mau  minum  air  yang  baru; setiap  hari  iya  pergi  ketempat  persembunyiannya, minum  air  simpanannya. Tetapi, akhirnya  iya  memutuskan  untuk  meminum  saja  air  baru  itu; iya  tidak  tahan  lagi  menderita  kesunyian  hidup; tindakan  dan  pikirannya  sama  sekali  berbeda  dengan  orang-orang  lain. Ia  meminum  air  baru  itu,  dan  menjadi  seperti  yang  lain-lain. Ia  pun  sama  sekali  melupakan  air  simpananya, dan  rekan-rekannya  mualai  menganggapnya  sebagai  orang  yang  baru  saja  waras  dari  sakit  gila.

            Berikut  ungkapan  yang  penuh  makna:
            “Hidup  di  zaman  edan
            Ikut  edan
            Bukanlah  satu-satunya
            Pilihan  yang  sah.”
**********



















Referensi
Buku “Tidak Layak Menguji Tuhan” karya  Anshary Ismail.
Daftar Bacaan
1.Al-Qur’an dan Terjemahannya. Depag
2.Qur’an in Word
3.Maktabah Syamilah
4.Program Kutubut Tis’ah
5.Lidwa Pustaka, Program Terjemah Hadits 9 Imam.
6.Imam Mawardi Adabuddunnya Waddin , Al-Haramain.
7.Imam Mawardi Adabuddunnya Waddin, PT.Sahara Intisains. Cet 1 2009
8.Imam Ghazali,  Bidayatul Hidayah. Himmah, cet 2 2008
9.Tanbighul Ghafilin jilid 1&2, Pustaka Amani Jakarta, cet 1 1999
10.Mutiara Nahjul Balaghoh. Mizan Bandung, cet 3 1994
11.Muhammad Ahmad Rasyid, Al-Muntholaq, Titik Tolah Landasan Gerak para aktifis dakwah . Rabbani Press Jakarta , cet 1 2005
12.Muhammad Ahmad Rasyid, Hambatan-Hambatan Dakwah. Rabbani Press Jakarta, cet 2 2005
13.Jasim Muhammad Muhalhil Al Yasin. Tarbiyah Qiyadiyah: Mencari  Pioner Dakwah Panutan Umat. Pustaka Nawaitu Jakarta, cet 1 2005
14.Imam Ibnu Hajar & Imam Nawawi, Nashaoihul Ibad. Menara Kudus. Tt.
15.Ibnu Athoillah, Al-Hakim
16.Syekh Abdul Qodir Jaelani, Futuhul Ghaib.
17.Hisham At-Thalib, Panduan Latihan Untuk Juru Dakwah. Media Dakwah Jakarta, cet 2 1996
18.Anshary Ismail, Jalan Islam: Transformasi Akidah Dalam Kehidupan . Annur Book Publishing Jakarta, cet 1 2007
19.DR. Muhammad bin Hasan bin Aqil Musa, Membangun Keteguhan Seorang Mukmin. Rabbani Press Jakarta, cet 1 2004
20.Fathi Yakan, Isti’ab: Meningkatkan Kapasitas Rekrutmen DAkwah Rabbani Press Jakarta, cet 2 2006
21.DR.Khalid Umar  el Disuqi. Bellsing In Disguise. PT Serambi Ilmu Semesta, cet 1 2007
22.Syaikh Sa’di Syirazi, Bustan, Litera Antarnusa Jakarta, cet 1 1986
23.Syaikh Sa’di Syirazi, Saat Untuk Bicara. Pustaka Firdaus Jakarta, cet 3 1992
24.Sa’id Hawwa, Intisari Ihya Ulumudin, Rabbani Press Jakarta, cet 2 1999
25.Majalah Sabili
26.Majalah Waqfah Tarbawiyah
27.Dll

Labels:

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home