Arus Zaman Edan
ARUS ZAMAN
EDAN
Pada zaman
dahulu, Kidir Guru Musa, member
peringatan kepada
manusia.Pada hari tertentu, katanya, semua air di
dunia yang tidak
disimpan secara khusus
akan lenyap. Sebagai gantinya
akan ada air
baru, yang mengubah manusia
menjadi gila.
Hanya seorang
yang menangkap makna
peringatan itu. Ia mengumpulkan
air dan menyimpannya
ditempat yang aman.
Ditunggunya saat
yang disebut-sebut itu.
Pada hari
yang dipastikan itu,
sungai-sungai berhenti mengalir, sumur-sumur mengering. Melihat kejadian
itu , orang yang menangkap
makna peringatan itupun
pergi ketempat penyimpanan
dan meminum airnya.
Ketika dari
tempat persembunyiannya itu
iya menyaksikan air
terjun kembali memuntahkan
air, orang itupun menggabungkan
dirinya kembali dengan
orang-orang lain. Ternyata mereka
itu kini berpikir
dan berbicara dengan
cara sama sekali
lain dari sebelumnya; mereka tidak
ingat lagi apa
yang pernah terjadi, juga
tidak ingat sama
sekali bahwa pernah
mendapat peringatan.
Ketika orang
itu mencoba berbicara
dengan mereka, ia
menyadari bahwa ternyata
mereka telah menganggapnya
gila. Terhadapnya, mereka menunjukan rasa
benci atau kasihan, bukan pengertian.
Mula-mula orang
itu tidak mau
minum air yang
baru; setiap hari iya
pergi ketempat persembunyiannya, minum air
simpanannya. Tetapi, akhirnya
iya memutuskan untuk
meminum saja air
baru itu; iya tidak
tahan lagi menderita
kesunyian hidup; tindakan dan
pikirannya sama sekali
berbeda dengan orang-orang
lain. Ia meminum air
baru itu, dan
menjadi seperti yang
lain-lain. Ia pun sama
sekali melupakan air
simpananya, dan
rekan-rekannya mualai menganggapnya
sebagai orang yang
baru saja waras
dari sakit gila.
Berikut ungkapan
yang penuh makna:
“Hidup
di zaman edan
Ikut edan
Bukanlah satu-satunya
Pilihan yang
sah.”
**********
Referensi
Buku “Tidak
Layak Menguji Tuhan” karya Anshary Ismail.
Daftar
Bacaan
1.Al-Qur’an dan
Terjemahannya. Depag
2.Qur’an in Word
3.Maktabah Syamilah
4.Program Kutubut
Tis’ah
5.Lidwa Pustaka, Program Terjemah Hadits 9 Imam.
6.Imam Mawardi Adabuddunnya Waddin , Al-Haramain.
7.Imam Mawardi Adabuddunnya Waddin, PT.Sahara
Intisains. Cet 1 2009
8.Imam Ghazali, Bidayatul
Hidayah. Himmah, cet 2 2008
9.Tanbighul Ghafilin jilid 1&2, Pustaka Amani
Jakarta, cet 1 1999
10.Mutiara Nahjul Balaghoh. Mizan Bandung, cet 3
1994
11.Muhammad Ahmad
Rasyid, Al-Muntholaq, Titik Tolah
Landasan Gerak para aktifis dakwah . Rabbani Press Jakarta , cet 1 2005
12.Muhammad Ahmad
Rasyid, Hambatan-Hambatan Dakwah.
Rabbani Press Jakarta, cet 2 2005
13.Jasim Muhammad Muhalhil
Al Yasin. Tarbiyah Qiyadiyah:
Mencari Pioner Dakwah Panutan Umat. Pustaka
Nawaitu Jakarta, cet 1 2005
14.Imam Ibnu Hajar &
Imam Nawawi, Nashaoihul Ibad. Menara
Kudus. Tt.
15.Ibnu Athoillah, Al-Hakim
16.Syekh Abdul Qodir
Jaelani, Futuhul Ghaib.
17.Hisham At-Thalib, Panduan Latihan Untuk Juru Dakwah. Media
Dakwah Jakarta, cet 2 1996
18.Anshary Ismail, Jalan Islam: Transformasi Akidah Dalam
Kehidupan . Annur Book Publishing Jakarta, cet 1 2007
19.DR. Muhammad bin
Hasan bin Aqil Musa, Membangun Keteguhan Seorang
Mukmin. Rabbani Press Jakarta, cet 1 2004
20.Fathi Yakan, Isti’ab:
Meningkatkan Kapasitas Rekrutmen DAkwah Rabbani
Press Jakarta, cet 2 2006
21.DR.Khalid Umar el Disuqi. Bellsing In Disguise. PT Serambi Ilmu Semesta, cet 1 2007
22.Syaikh Sa’di Syirazi,
Bustan, Litera Antarnusa Jakarta, cet
1 1986
23.Syaikh Sa’di Syirazi,
Saat Untuk Bicara. Pustaka Firdaus
Jakarta, cet 3 1992
24.Sa’id Hawwa, Intisari Ihya Ulumudin, Rabbani Press
Jakarta, cet 2 1999
25.Majalah Sabili
26.Majalah Waqfah
Tarbawiyah
27.Dll
Labels: Inspirasi Renungan
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home