Anugerah Akal
ANUGERAH AKAL
Anusirwan bertanya kepada Buzurjamhir:
“Apa
sesuatu yang paling baik bagi seseorang?”.
Buzurjamhir menjawab:
“Akal yang
ia hidup dengannya”.
Anusirwan bertanya lagi:
“Jika tidak punya?”.
Buzurjamhir menjawab:
“Harta yang dapat memperlihatkan cintanya kepada
manusia”.
Anusirwan bertanya lagi:
“Jika tidak bisa?”.
Buzurjamhir menjawab:
“Matilah dengan berkolong tanah”.
Anas Bin
Malik, meriwayatkan: “Seorang laki-laki mendapat pujian baik dari Nabi SAW.Lalu beliau bertanya: “Bagaimana dengan akalnya?
Para sahabat
menjawab: “Wahai Rasulullah SAW, ibadah,
akhlak, kemuliaan, sopan santunnya…”.
Belum selesai dijawab beliau
bertanya lagi:
“Bagaimana
dengan akalnya?”.
Para sahabat
bertanya: Wahai Rasulullah SAW, kami memujinya atas dasar ibadah (yang
dilakukannya) dan ibadah lainnya, lalu mengapa engkau bertanya tentang akalnya?
Rasulullah
SAW menjawab:
“Orang
bodoh yang beribadah akan terkena dosa
lebih besar akibat kebodohannya dibandingkan dengan pelaku dosa. Manusia
mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan berbagai media sesuai dengan kemampuan
akal mereka”.
Diceritakan suatu waktu terdapat
seekor singa di hutan memberitahu anaknya: “Engkau
tidak perlu takut kepada binatang lain, tetapi waspadalah engkau dari satu
makhluk yang berkaki dua yaitu manusia; dia memiliki akal”.
Pada suatu hari anak singa itu
berjumpa dengan seorang manusia dan menawannya. Anak singa itu hampir membunuhnya.
Anak singa itu teringat akan nasehat induknya dan bertanya kepada manusia itu ;
“Bapakku telah memberikan nasehat
kepadaku tentang engkau; bolehkah engkau tunjukan otak engkau?”
Manusia itu pun berkata: “Ya, tetapi aku tinggalkan otakku dirumah.
Kalau engkau lepaskan aku , aku akan balik kerumah dan mendapatkannya untukmu”.
Anak singa itupun setuju . Manusia itu pun berkata: “Tetapi mungkin nanti kau akan pergi dari sini dan aku tidak menjumpai
engkau . Biar aku ikat engkau pada sebatang pohon supaya engkau tidak
meninggalkan tempat ini”.
Anak singa
itu setuju . Begitu manusia itu mengikat anak singa tersebut, dia terus cari
kayu dan memukul anak singa yang malang itu sehingga mati. Dalam saat-saat
terakhir, anak singa itu ingat nasehat bapaknya , “Berhati-hatilah dengan
manusia, dia memiliki akal “.
“Terimakasih
atas kunjungannya semoga bermanfaat..
Assalamualaikum
wr wb…..”
Sumber
“Buku TAK
BERHAK MENGUJI TUHAN” karya Anshary Ismail.
Daftar
Bacaan
1. Al-Qur’an
dan Terjemahannya. Depag
2. Qur’an in
Word
3. Maktabah
Syamilah
4. Program
Kutubut Tis’ah
5. Lidwa
Pustaka, Program Terjemah Hadits 9 Imam.
6. Imam
Mawardi Adabuddunnya Waddin ,
Al-Haramain.
7. Imam
Mawardi Adabuddunnya Waddin,
PT.Sahara Intisains. Cet 1 2009
8. Imam
Ghazali, Bidayatul Hidayah. Himmah, cet 2 2008
9. Tanbighul Ghafilin jilid 1&2, Pustaka
Amani Jakarta, cet 1 1999
10.
Mutiara Nahjul Balaghoh. Mizan
Bandung, cet 3 1994
11.
Muhammad Ahmad Rasyid, Al-Muntholaq, Titik Tolah Landasan Gerak para aktifis dakwah . Rabbani
Press Jakarta , cet 1 2005
12.
Muhammad Ahmad Rasyid, Hambatan-Hambatan Dakwah. Rabbani Press Jakarta, cet 2 2005
13.
Jasim Muhammad
Muhalhil Al Yasin. Tarbiyah Qiyadiyah:
Mencari Pioner Dakwah Panutan Umat. Pustaka
Nawaitu Jakarta, cet 1 2005
14.
Imam Ibnu Hajar
& Imam Nawawi, Nashaoihul Ibad. Menara
Kudus. Tt.
15.
Ibnu Athoillah,
Al-Hakim
16.
Syekh Abdul
Qodir Jaelani, Futuhul Ghaib.
17.
Hisham
At-Thalib, Panduan Latihan Untuk Juru
Dakwah. Media Dakwah Jakarta, cet 2 1996
18.
Anshary Ismail,
Jalan Islam: Transformasi Akidah Dalam
Kehidupan . Annur Book Publishing Jakarta, cet 1 2007
19.
DR. Muhammad bin Hasan bin Aqil Musa, Membangun Keteguhan Seorang Mukmin. Rabbani
Press Jakarta, cet 1 2004
20.
Fathi Yakan, Isti’ab: Meningkatkan Kapasitas Rekrutmen DAkwah Rabbani Press Jakarta, cet
2 2006
21.
DR.Khalid
Umar el Disuqi. Bellsing In Disguise. PT Serambi Ilmu Semesta, cet 1 2007
22.
Syaikh Sa’di Syirazi, Bustan, Litera Antarnusa Jakarta, cet 1 1986
23.
Syaikh Sa’di Syirazi, Saat Untuk Bicara. Pustaka Firdaus Jakarta, cet 3 1992
24.
Sa’id Hawwa, Intisari
Ihya Ulumudin, Rabbani Press Jakarta, cet 2 1999
25.
Majalah Sabili
26.
Majalah Waqfah Tarbawiyah
27.
Dll
Labels: Inspirasi Renungan
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home