Peran Keluarga Terhadap Individu
PERAN KELUARGA BAGI INDIVIDU TERKAIT KEHIDUPANNYA DALAM BERMASYARAKAT
Keluarga adalah unit / satuan masyarakatyang
terkecil yang sekaligus merupakansuatu kelompok kecil dalam masyarakat.
Kelompok ini dalam hubungannya denganperkembangan individu sering dikenal
dengan sebutan primary group .
Kelompok inilah yangmelahirkan individu dengan berbagai macam bentuk
kepribadian dalam masyarakat. Keluargasebagai kelompok pertama yang dikenal
individu sangat berpengaruh secara langsungterhadap perkembangan individu
sebelum maupun sesudah terjun langsungsecara individu dimasyarakat. Ada tiga
elemen utama dalam struktur internal keluarga, yaitu 1) Status sosial,dimana
dalam keluarga distrukturkan oleh tiga struktur utama, yaitu bapak/suami,
ibu/istridan anak-anak. Sehingga keberadaan status sosial menjadi penting
karena dapat memberikanidentitas kepada individu serta memberikan rasa
memiliki, karena ia merupakan bagian darisistem tersebut, 2) Peran sosial, yang
menggambarkan peran dari masing-masing individuatau kelompok menurut status
sosialnya dan 3) Norma sosial, yaitu standar tingkah lakuberupa sebuah
peraturan yang menggambarkan sebaiknya seseorang bertingkah laku dalamkehidupan
sosial.
Pada dasarnya, keluarga memiliki tanggung
jawab atas tiap-tiap anggotanya dimanadalam keluarga diselenggarakan fungsi
keluarga. Fungsi keluarga adalah suatu pekerjaan –pekerjaan atau tugas – tugas
yang harus dilaksanakan di dalam atau oleh keluarga itu sendiriuntuk
menumbuhkembangkan angoota-anggotanya.
Ada beberafa fungsi keluarga menurut
para ahli, diantaranya
Munandar Soelaeman
1.Pengatur seksual
William J. Goode (1983) menyusun
jenis-jenis penyimpangan social dalam pengaturan seksual menurut ketidak
seimbangan dalam struktur sosial, yaitu:
- Hidup bersama atas dasar suka sama suka (kumpul kebo)
- Pergundikan
- Hubungan seorang bangsawan dengan gundiknya (jaman praindustri masyarakat barat) atau Raja dengan Selir.
- Melahirkan anak pada masa tunangan.
- Perzinahan, sang lelaki sudah menikah ataupun sang wanita sudah menikah.
- Kehidupan bersama seorang yang bertarak (celibate, pastoral, biarawan, menahan hawa nafsu) dengan orang lain yang juga hidup bertarak atau yang tidak bertarak.
- Perzinahan, kedua-duanya telah menikah.
- Kehidupan bersama wanita yang berkasta tinggi dengan lelaki berkasta rendah.
- Incest (hubungan seksual dalamsatu keluarga), saudara lelaki dengan saudara perempuan, bapak dengan anak perempuan, ibu dengan anak lelaki..
2.Reproduk
3.Sosialisasi
4.Pemeliharaan
5.Penempatan anak didala mmasyarakat
6.Pemuas kebutuhan perorangan
7.Kontrol sosial
H. Abu Ahmadi
- Fungsi Biologis
- Fungsi Pemeliharaan
- FungsiEkonomi
- Fungsi Keagamaan
- Fungsi Sosial
Menurut Soewaryo
Wangsanegara
- Pembentukan kepribadian
- Alat reproduksi
- Merupakan eksponer dari kebudayaan masyarakat
- Lembaga perkumpulan perekonomian
- Pusat pengasuhan dan pendidikan
Secara umum pekerjaan – pekerjaan yang
harusdikerjakan oleh keluarga itu dapat digolongkanke dalam beberapa fungsi,
yaitu :
1. Fungsi Biologis
Dalam fungsi ini diharapkan setiap keluarga
dapat menyelenggarakan persiapan –persiapan perkawinan bagi anak -anaknya.
Karena dengan perkawinan akan terjadi proseskelangsunganketurunan. Persiapan
perkawinan yang perlu dilakukan oleh orang tua terhadapanak – anaknya dapat
berbentuk antara lain pengetahuan tentang kehidupan sex bagi suamiistri,
pengetahuan tentang mengatur rumah tangga bagi sang istri, tugas dan kewajiban
bagisang suami, memelihara pendidikan bagi anak – anak, dan lain – lain.
2. Fungsi Ekonomi
Keluarga berusaha menyelenggarakan kebutuhan
manusia yang pokok, yaitukebutuhan makan dan minum, kebutuhan pakaian untuk
menutup tubuhnya, dan kebutuhantempat tinggal. Berhubung dengan penyelenggaraan
kebutuhan pokok ini maka orang tuadiwajibkan untuk berusaha keras untuk
memenuhi kebutuhan pokok tersebut. Sehubungandengan fungsi ini keluarga juga
berusaha memenuhi kebutuhan jasmani dimana keluarga( orang tua ) diwajibkan
berusaha agar anggota keluarganya mendapat perlengkapan hidupyang bersifat
jasmaniyah baik yang bersifat umum maupun individual.
3. Fungsi Pemeliharaan
Keluarga diwajibkan agar setiap anggotonya
dapat terlinndung dari gangguan –gangguan sebagai berikut:a. Gangguan udara dengan berusaha menyediakan rumah
b. Gangguan penyakit dengan berusaha menyediakan obat – obatan
c. Gangguan bahaya denbgan menyediakan senjata, pagar tembok dan lain – lain
Bila dalam keluarga peyelenggaraan fungsi ini
telah dijalankan dengan sebaik –baiknya maka akan membantu terpeliharanya
keamanan dalam masyarakat pula.
4. Fungsi Keagamaan
Sesuai dengan ideologi Pancasila yang
mewajibkan setiap warganya untukmendalami, menghayati, dan mengamalkan
Pancasila dalam perilaku dan kehidupankeluarganya serta untuk menjalani dan
mendalami serta mengamalkan ajaran – ajaran agamadalam pelakunya sebagai
manusia yang takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
5. Fungsi Sosial
Dalam fungsi ini keluarga berusaha menyiapkan
anak – anaknya bekal selengkaplengkapnya dengan memperkenalkan nilai – nilai
dan sikap – sikap yang dianut dalammasyarakat serta mempelajari peranan
-peranan yang diharapkan akan meraka jalankankelak jika mereka dewasa nanti,
dengan demikian akan terjadi apa yang disebut dengan istilah
sosialisasi. Dengan fungsi ini diharapkan akan terjadi
pewarisan kebudayaan atau nilai
kebudayaan dalam keluarga. Dan tentu saja
kebudayaan yang dalam bentuk sopan santun,tingkah laku, bahasa, ukuran tentang
baik buruknya perbuatan dan lain – lain yang diwariskanoleh orang tua.
6.Fungsi Sosialisasi dan Pendidikan
Fungsi yang memberikan peran kepada keluarga
untuk mendidik keturunan agar bisa
melakukan penyesuaian dengan alam
kehidupannya di masa yang akan datang.
Bagi individu khususnya anak keluarga dalam
hubungannya diidentikan sebagaitempat atau lembaga pengasuhan yang paling dapat
memberi kasih sayang, kegiatanmenyusui, efektif dan ekonomis. Di dalam
keluargalah kali pertama anak-anak mendapatpengalaman dini langsung yang akan digunakan
sebagai bekal hidupnya dikemudian harimelalui latihan fisik, sosial, mental,
emosional dan spritual. Karena anak ketika baru lahirtidak memiliki tata cara
dan kebiasaan (budaya) yang begitu saja terjadi sendiri secara turuntemurun
dari satu generasi ke generasi lain, oleh karena itu harus dikondisikan ke
dalam suatuhubungan kebergantungan antara anak dengan agen lain (orang tua dan
anggota keluarga lain)dan lingkungan yang mendukungnya baik dalam keluarga atau
lingkungan yang lebih luas(masyarakat). Bahwa struktur sosial (masyarakat)
harus diinternalisasikan sejak individudilahirkan agar seorang anak mengetahui
dan memahami posisi dan kedudukannya,
Dengan harapan agar mampu menyesuaikannya
dalam masyarakat kelak setelah ia dewasa. Dengankata lain, keluarga merupakan
sumber agen terpenting yang berfungsi meneruskan budayamelalui proses
sosialisasi antara individu dengan lingkungan. Dengan terpenuhinya
fungsikeluarga maka dapat menjadi modal dasar bagi individu yang bersangkutan
untukmenyiapkan diri hidup di tengah-tengah masyarakat.Pendidikan yang
diterimanya darikeluarga dapat membuat individu siap untuk bersosialisasi di
masyarakat. Tentunyapendidikan yang baik, sekalipun sebenarnya kemampuan
bersosialisasi individu tidak mutlakkarena pengaruh keluarga. Faktor lain
seperti kepribadian individu juga perlu diperhatikandalam hal ini.
Pada dasarnya, pemikiran sosialisasi dapat
dilihat dari dua sudut pandang yaitumasyarakat dan individual. Sosialisasi
menurut sudut pandang masyarakat adalah prosespenyelarasan individu-individu
baru anggota masyarakat ke dalam pandangan hidup yangterorganisasi dan
mengajarkan mereka tradisi-tradisi budaya masyarakatnya. Dengan kata
lainsosialisasi adalah tindakan mengubah kondisi manusia dari human-animal
menjadi human-being untuk menjadi mahluk sosial dan anggota masyarakat sesuai
dengan kebudayaannya.Sedang arti individual, sosialisasi merupakan suatu proses
mengembangkan diri. Melaluiinteraksi dengan orang lain, seseorang memperoleh
identitas, mengembangkan nilai-nilai danaspirasi-aspirasi. Artinya sosialisasi
diperlukan sebagai sarana untuk menumbuhkankesadaran diri.
Sosialisasi memiliki fungsi untuk
mengembangkan komitmen-komitmen dan kapsitas-kapasitas yang menjadi prasyarat
utama bagi penampilan peranan mereka di masa depan.Komitmen yang perlu
dikembangkan ialah mengimplementasikan nilai-nilai yang ada dalammasyarakat
untuk menampilkan suatu peranan tertentu yang khusus dan spesifik dalamstruktur
masyarakat. Sementara kapasistas yang perlu dikembangkan dalam kemampuan atauketerampilan
untuk menunjukkan kewajiban-kewajiban yang melekat dalam peran-peran
yangdimiliki oleh individu yang bersangkutan dan kemampuan untuk hidup dengan
orang lainyang memiliki harapan-harapan untuk saling menyesuaikan perilaku
antara pribadi sesuaidengan peran-peran yang dimiliki.
“Terimakasih atas kunjungan anda..semoga bermanfaat”
Referensi
Labels: Artikel
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home