Friday, April 24, 2015

Fungsi Produksi

FUNGSI PRODUKSI


Fungsi Produksi

  Fungsi produksi adalah suatu bagian fungsi yang ada pada perusahaan yang bertugas untuk mengatur kegiatan-kegiatan yang diperlukan bagi terselenggaranya proses produksi. Dengan mengatur kegiatan itu maka diharapkan proses produksi akan berjalan lancar dan hasil produksi pun akan bermutu tinggi sehingga dapat diterima oleh masyarakat pemakainya. Bagian produksi dalam menjalankan tugasnya tidaklah sendirian akan tetapi bersama-sama dengan bagian-bagian lain seperti bagian pemasaran, bagian keuangan serta bagian akuntansi. Oleh karena itu haruslah diadakan koordinasi kerja agar semua bagian dapat berjalan seiring dan seirama dan dapat dihindarkan benturan – benturan kepentingan antar bagian dalam perusahaan.

   Tugas utama dari bagian produksi dalam kaitannya dengan pencapaian tujuan perusahaan secara umum adalah berusaha mencapai biaya produksi yang rendah, mutu produk yang tinggi, tanggapan yang cepat atas permintaan, dan fleksibilitas untuk membuat beragam barang yang sesuai dengan selera dan spesifikasi pelanggan (Amirullah, 2002).

   Fungsi produksi menggambarkan teknologi yang dipakai oleh suatu perusahaan, suatu industri, atau suatu perekonomian secara keseluruhan. Selain itu, fungsi produksi akan menggambarkan kepada kita tentang metode produksi yang efisien secara teknis, dalam arti dalam metode produksi tertentu kuantitas bahan mentah yang digunakan adalah minimal dan barang modal yang lain pun juga minimal. Metode produksi yang efisien merupakan hal yang sangat diharapkan oleh produsen. Secara umum, fungsi produksi menunjukkan bahwa jumlah barang produksi tergantung pada jumlah faktor produksi yang digunakan. Jadi hasil produksi merupakan variable tidak bebas. Fungsi produksi dapat di tulis sebagai berikut:

Q = ( K,L,R,T)
Q = Output
K = Kapital atau modal
L = Labour atau tenaga kerja
R = Resource atau sumber daya
T = Teknologi

   Dari persamaan diatas pada dasarnya berarti bahwa besar kecilnya tingkat produksi suatu barang tergantung pada jumlah modal, jumlah tenaga kerja, jumlah kekayaan alam, dan tingkat teknologi yang digunakan. Jumlah produksi yang berbeda-beda tentunya memerlukan factor produksi yang berbeda pula. Tetapi ada juga bahwa jumlah produksi yang tidak sama akan dihasilkan oleh factor produksi yang dianggap tetap, biasanya adalah factor produksi seperti modal, mesin, peralatanya serta bangunan perusahaan. Sedangkan factor produksi yang mengalami perubahan adalah tenaga kerja.

B. Fungsi – fungsi Operasi
Fungsi-fungsi operasi yang akan dibahas di sini meliputi;
1) perencanaan dan desain produk
2) perencanaan kapasitas produk
3) perencanaan layout pabrik
4) Perencanaan Layout Mesin-mesin Pabrik
5) Perencanaan Bahan Baku
Bahan baku harus direncanakan sedemikian rupa sehingga menopang tercapainya tujuan bagian produksi yaitu tepat jumlah., tepat mutu, tepat waktu dan tepat ongkos atau harganya. Pengaturan bahan baku memiliki 2 aspek utama yaitu :
1. Penyediaan
2. Penggunaan





Contoh Kasus :

Soal :

Diketahui fungsi produksi Q=10 K 0,5 L 0,5
B = 100 , pL =5,pK=15

Tentukan Q maksimum

Cara Substitusi
Q  = 10 K 0,5 L 0,5
MPL  = 5 L -0,5 K 0,5  =5.K0,5 /L0,5
MPK =  5 K -0,5 L 0,5  =5.L0,5 /K0,5

Syarat Untuk Q maksimum :
MPL /MPK  = PL/PK
5.K 0,5/L 0,5  :  5.K 0,5/L 0,5    = 5/15

K/L = 1/3
3K  = L

Substitusikan pada persamaan garis anggaran
100=5L + 15K
100=5(3K)+15K
100=30K
K = 3,33 dibulatkan 3,0
L = 9,99 dibulatkan 10.

Berapa besar Q maksimum? Kita masukkan nilai K = 3,3, L = 10 ke dalam fungsi produksi :

Q = 10 L0,5 K0,5

Q = 10 (10)0,5 (3,3)0,5
    = 57,45

B = 15(3,3) + 5(10)
   =  99,50 (B mendekati 100 karena ada oembulatan )

Apakah benar Q maksimum dan sesuai dengan anggaran perusahaan yang tersedia ?  Hal ini bisa dicek dengan memasukkan nilai K dan L yang berbeda dalam fungsi produksi.
Misalnya, untuk kombinasi K = 3, dan L = 9, atau kombinasi K = 3,50 dan L = 10.

K = 3, L = 9

Nilai Q = 10 (9) 0,5 (3)0,5
             = 51,96 ( Q < 57,16 )

Namun, perlu juga di cek dengan anggaran yang tersedia L

B = PK.K + PL,L
B = 3,50,  L = 10

Nilai Q = 10(10)0,5 (3,5)0,5
             = 112,5 ( Q > 57,16 )

Seperti di atas, perlu juga memeriksa dengan anggaran yang tersedia.

B = 15(3,5) + 5(10) = 102,5
B > 100, berarti defisit Anggaran

Angka Pengganda Lagrange
Fungsi produksi Q = 10 K0,5 L0,5 diubah menjadi fungsi Lagrange sebagai berikut :
Fungsi Lagrange :
L =  10 (0,5) K0,5 L -0,5 + a ( 100 – pk K – pl L)
¶ L / ¶ K = ( 5L 0,5 / K 0,5 ) - a PK = 0
¶ K / ¶ L = ( 5K 0,5 / L 0,5 ) - a PL = 0
¶ L / ¶ a = 100 – PK K - PL L = 0

Dengan menyamakan masing – masing persamaan menjadi nol dan menyelesaikannya dalam sistem persamaan maka diperoleh kesetaraan L dalam K dan :
L = 3 K = 10
K = 10/3 = 3,33





Referensi:
https://farnidaassignment.wordpress.com/2012/10/13/fungsi-produksi/
Pindyck, Robert S/Rubinfeld, Daniel L (1998). Microekonomi. Jakarta : Prenhallindo
galihrifanda.blogspot.com/2012/04/contoh-soal-dan-penyelesaiannya-dalam.html 

Labels:

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home