Thursday, December 11, 2014

Tahukah Anda "Penghargaan Conrad N.Hilton Humanitarian Prize"

Asal Mula Penghargaan Conrad N.Hilton Humanitarian Prize

Tahukah anda salah satu penghargaan kemanusiaan terbesar di dunia dengan nilai hadiah 1,5 juta dollar. Itu berasal dari sebuah nama seseorang yang dermawan, berikut di bawah ini akan dijelaskan sejarah singkatnya.

 

Hartawan yang dermawan ini lahir pada 25 Desember 1887 di AS dari keturunan Norwegia-Jerman.Hilton kecil sudah belajar bisnis perhotelan saat ikut membantu ayahnya mengelola rumah mereka menjadi penginapan.Setelah pulang dari Perang Dunia 1, Hilton merintis jalan menajadi pengusaha dengan membeli hotel Texas.Tak lama,ia telah memegang hotel-hotel besar di AS dan merambah ke luar negeri. Saat tutup usia pada 1979, Hilton telah memiliki jaringan hotel terbesar di dunia. Dalam wasiatnya, ia menegaskan bahwa keuntungan bisnisnya dimanfaatkan untuk membantu orang yang kekurangan.Terciptalah Conrad N.Hilton Humanitarian Prize, penghargaan kemanusiaan terbesar di dunia dengan nilai hadiah 1,5 juta dollar.

 

Melirik biografi di atas merupakan sebuah pelajaran yang sangat berarti untuk kita semua, mulailah dari hal yang terkecil dalam membantu sesama. Sepele apapun itu menurut kita apabila itu berarti untuk orang yang membutuhkan tentu nilainya jauh lebih besar dari pada yang tak tergerak untuk memberi. 

Sumber : Media Kawasan December 2014

 

Labels:

Sunday, December 7, 2014

Tahukah Anda "Louis Slotin"

Pahlawan Nuklir Louis Slotin




Sebagai ilmuwan nuklir, tentu saja resiko yang dihadapi sangat tinggi, misalnya terkena paparan sinar radiasi atau bahkan ledakan nuklir. Namun di balik percobaan-percobaan nuklir berbahaya yang pernah dilakukan, terdapat seorang sosok yang membuat seluruh ilmuwan nuklir bangga, yakni Dr. Louis Slotin.

Tepat setelah perang dunia kedua berakhir di tahun 1945, Dr. Louis Slotin bersama ilmuwan nuklir lain berusaha melakukan serangkaian eksperimen untuk menetukan berat dua zat radioaktif, yaitu Uranium dan Plutonium.
Eksperimen yang dilakukan oleh tim Dr. Slotin pun tergolong sangat ekstrem, dengan mendekatkan Uranium dan Plutonium yang terkandung di dalam dua buah wadah berbentuk setengah bola secara manual. Bahkan, Dr. Slotin melakukannya dengan tangan kosong.

Satu-satunya alat bantu yang digunakan adalah sebuah obeng biasa untuk memisahkan kedua belahan bola radioaktif Uranium dan Plutonium tersebut.
Lewat cara yang cukup mengerikan itu, ilmuwan mengklaim dapat mengetahui berat dari zat radioaktif tanpa perlu melakukan sebuah reaksi nuklir dengan potensi yang lebih berbahaya.
Tepat tanggal 21 Mei 1946, Dr. Slotin dan ketujuh rekannya menjalankan penelitian tersebut di laboratorium rahasia bernama 'Omega' di pangkalan Los Alamos. Sayangnya, saat tengah mendekatkan kedua belah bola yang mengandung Uranium dan Plutonium tersebut, obeng yang dipegang oleh Dr. Slotin tidak sengaja tergelincir.
Seketika itu pula dua buah belahan bola Uranium dan Plutonium saling bersentuhan dan mulai beraksi nuklir. Tak ayal, kedelapan ilmuwan di ruangan itu, termasuk Dr. Slotin, merasakan gelombang panas yang dihasilkan oleh reaksi nuklir tadi. Bahkan, bola tersebut memancarkan cahaya biru yang terdiri dari sinar gamma ke seluruh ruangan.

Di saat-saat kritis itulah, Dr. Slotin dengan sigap menggunakan tangan kosongnya untuk mendorong salah satu belahan bola sehingga jatuh ke tanah sekaligus menghentikan pancaran sinar radiasi. Tindakan tersebut mencegah munculnya radiasi yang lebih parah atau bahkan ledakan akibat kontak antara Uranium dan Plutonium.
Dr. Slotin pun dianggap mampu menyelamatkan rekan-rekannya. Namun, aksi heroik yang dilakukan oleh Slotin juga berdampak negatif padanya. Slotin mengaku tangannya seperti terbakar dan merasakan rasa asin di mulutnya, bahkan setelah itu Slotin mulai muntah-muntah sebagai tanda dari keracunan radiasi tingkat tinggi.
Hebatnya, ketika diperjalanan ke rumah sakit, Slotin masih sempat membuat rekan-rekannya bangga dengan mengatakan,"Kalian akan selamat, tapi aku sudah tamat".
Bahkan, sesampainya di Rumah Saklit Los Alamos pun Slotin masih sempat meminta maaf pada teman-temannya, termasuk Alvin Graves. Graves nantinya juga meninggal akibat dampak radiasi 19 tahun setelahnya.
"Aku minta maaf membawa kalian dalam insiden ini. Aku mungkin hanya hanya mempunyai kesempatan 50 persen untuk hidup. Aku berharap kalian mempunyai kesempatan yang lebih baik dari aku," kata Slotin.
Dr. Louis Slotin yang saat itu baru berusia 35 tahun pun akhirnya meninggal setelah 9 hari dirawat di rumah sakit akibat keracunan radiasi yang sangat parah. Namun, aksi heroiknya pria yang lahir tanggal 1 Desember 1911 tersebut membuat rekan-rekannya hidup lebih lama, bahkan ada yang tidak mengalami efek radiasi sama sekali.

Sumber : merdeka.com

Labels: